SKK Migas dan SPR Langgak Bangun Sekolah TK Melalui Program CSR di Tandun

22 Juli 2018
Peresmian pembangunan sekolah TK oleh SKK Migas dan SPR Langgak bersama pejabat Pemkab Rokan Hulu di Tandun.

Peresmian pembangunan sekolah TK oleh SKK Migas dan SPR Langgak bersama pejabat Pemkab Rokan Hulu di Tandun.

Riau1.com -  SKK Migas bersama perusahaan Migas milik BUMD Pemprov Riau yakni PT SPR Langgak membangun Sekolah Taman Kanak-kanak Harapan Bangsa, di Tandun, Kabupaten Rokan Hulu, Sabtu 21 Juli 2018. 

Sekolah TK itu dibangun melalui dana Program CSR untuk menunjukkan rasa kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan minyak ini kepada masyarakat sekitar  operasi nya. 

TK ini bertempat di Desa Koto Tandun, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu.

Gedung sekolah ini sudah hampir 4 tahun dinanti-nanti oleh masyarakat Desa Koto Tandun, namun karena berbagai kendala maka harapan itu tidak dapat duwujudkan dengan segera.

"Alhamdulillah pada hari ini keinginan dan cita-cita masyarakat dapat kita realisasikan,"  ujar Arbain, Staf Humas SPR Langgak, Minggu 22 Juli 2018.

Peresmian sekolah TK tersebut dihadiri seluruh perangkat dan elemen masyarakat Kecamatan Tandun, mulai dari Camat, Kapolsek, Danramil serta Kepala Desa Koto Tandun, perangkat desa,  ninik namak, tokoh pemuda serta pimpinan DPRD dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga Kabupaten Rokan Hulu. 

Dalam sambutannya, Ikin Faizal, General Manager SPR Langgak, menyampaikan bahwa pembangunan gedung sekolah ini merupakan program CSR SPR Langgak yang telah disetujui oleh SKK Migas.

Program bersama antara SPR Langgak dan SKK Migas ini sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi, khususnya pada dunia pendidikan. 

Lebih lanjut ia menyampaikan, walaupun SPR Langgak hanya berproduksi pada kisaran 460 BOPD (barel oil per day).

Namun hingga kini tetap mampu mengoperasikan lapangan minyak Langgak dengan baik dan mampu menjalankan program-program yang telah disetujui oleh SKK Migas di tengah kondisi yang kurang menguntungkan bagi dunia perminyakan saat ini. Padahal saat ini harga minyak dunia mulai naik ke level 73 Dolar AS per barel. 

Sementara itu, Kepala Disdikpora Kabupaten Rokan Hulu, Ibnu Ulya, menyatakan, pendidikan tidak hanya merupakan tanggungjawab pemerintah saja, melainkan tanggungjawab seluruh elemen masyarakat.

Tidak mungkin semua biaya pendidikan dilimpahkan ke pemerintah. 

"Sebagai contoh, Pemda Rohul butuh waktu 10 tahun hanya untuk memenuhi pengadaan mobiler bagi seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Rokan Hulu, belum lagi pengadaan ruang belajar, rehab bangunan, sarana prasarana dan sebagainya. Oleh karenanya, atas nama Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada SKK Migas dan SPR Langgak atas bantuan pembangunan gedung sekolah ini," katanya.

Sementara itu, Zulkarnaen salah seorang pimpinan DPRD Rokan Hulu menghimbau, dengan Pembangunan gedung sekolah yang bagus ini, diharapkan kepada Pemda Kabupaten Rokan Hulu hendaknya dapat ditingkatkan statusnya menjadi Sekolah TK Negeri. 

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut yang diwakili Manajer Adm & Keuangan, Supriyono pada kesempatan yang sama menyampaikan, pembangunan gedung sekolah ini merupakan wujud kontribusi dari kegiatan hulu migas kepada masyarakat.

Semua program dan kegiatan hulu migas merupaka program strategis nasional. Dikatakan program strategis nasional karena minyak dan gas bumi masih merupakan produk yang masih sangat strategis bagi perekonomian negara. 

Lebih lanjut dipaparkan bahwa saat ini jumlah produksi minyak nasional hanya mampu memenuhi setengah dari jumlah kebutuhan masyarakat Indonesia, oleh karena itu ia menghimbau agar mulai saat ini masyarakat harus berupaya melakukan gerakan hemat energi agar kelak anak cucu kita masih dapat menikmati sumber daya alam yang ada saat ini. 

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa gedung sekolah ini secara tidak langsung merupakan aset negara walaupun sudah diserahkan kepada masyarakat, karena dana CSR yang digunakan untuk membangun ini adalah termasuk dalam cost recovery kepada negara melalui persetujuan SKK Migas. 

"Dengan adanya wacana akan dijadikannya TK Negeri merupakan hal yang sangat mengembirakan dan selanjutnya dapat dimanfaatkan dan dipelihara oleh negara," ujarnya.***

R1/Hee /rilis