SKK Migas Sumbagut Perkuat Literasi Hulu Migas Melalui Energy Meet Up Bersama Media Riau dan Sumut
Kegiatan yang diikuti 16 perwakilan media cetak, elektronik, dan online dari Provinsi Riau dan Sumatera Utara ini digelar pada 18 Desember 2025 di Integrated Operation Center (IOC) Kantor Pusat SKK Migas, Jakarta, dan dilanjutkan dengan kegiatan team building pada 19 Desember 2025.
RIAU1.COM, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) kembali menegaskan pentingnya peran media sebagai mitra strategis industri hulu migas melalui kegiatan Media Engagement bertajuk Energy Meet Up.
Kegiatan yang diikuti 16 perwakilan media cetak, elektronik, dan online dari Provinsi Riau dan Sumatera Utara ini digelar pada 18 Desember 2025 di Integrated Operation Center (IOC) Kantor Pusat SKK Migas, Jakarta, dan dilanjutkan dengan kegiatan team building pada 19 Desember 2025.
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison, mengatakan bahwa Energy Meet Up diharapkan menjadi wadah dialog terbuka antara SKK Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan insan pers, sekaligus upaya memperkuat pemahaman bersama terkait isu, tantangan, dan peran strategis industri hulu migas bagi ketahanan energi nasional.
Yanin menyampaikan bahwa industri hulu migas memiliki karakteristik teknis dan kompleks yang kerap menimbulkan perbedaan persepsi di ruang publik. Dalam konteks ini, media memegang peran kunci sebagai penghubung antara industri dan masyarakat.
“Melalui Energy Meet Up yang diinisiasi oleh SKK Migas Perwakilan Sumbagut ini, kami berharap dapat membangun pemahaman yang lebih komprehensif serta keselarasan perspektif antara industri hulu migas dan media, sehingga informasi yang disampaikan kepada publik dapat lebih akurat, berimbang, dan mudah dipahami,” jelasnya.

Pada sesi pemaparan, Kepala Divisi Pengembangan Lapangan dan Perolehan Tahap Lanjut SKK Migas, Ari Iskandar, menjelaskan secara ringkas proses bisnis hulu migas serta tantangan pemenuhan kebutuhan energi nasional.
Selain itu, Ari juga menjelaskan peran IOC SKK Migas sebagai sistem digitalisasi pusat kendali yang memantau operasi hulu migas secara real-time dengan mengintegrasikan data dari berbagai KKKS se-Indonesia. IOC dirancang untuk mendukung pengawasan yang lebih transparan, pengambilan keputusan yang lebih cepat dan berbasis data, serta peningkatan efisiensi operasional guna mendukung target produksi nasional sebesar 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030.
Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Zulmansyah Sekedang, yang berkesempatan hadir turut menyampaikan apresiasinya kepada SKK Migas atas penyelenggaraan kegiatan Energy Meet Up yang dinilai strategis dalam memperkuat sinergi antara industri hulu migas dan insan pers.
Menurutnya, forum seperti ini menjadi ruang penting untuk membangun kerja sama yang sehat dan berkelanjutan demi tersampaikannya informasi migas yang berimbang kepada publik.
"Melalui kegiatan ini, insan pers mendapatkan akses langsung pada sumber dan data yang kredibel sehingga fungsi edukasi kepada masyarakat dapat berjalan lebih optimal,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Spesialis Madya Dukungan Bisnis SKK Migas Haryanto Syarif, tim IOC SKK Migas, tim Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Sumbagut serta KKKS wilayah Riau dan Sumatera Utara, yakni Energi Mega Persada (EMP) Group, PT APG Westkampar Indonesia, Pertamina Hulu Rokan, SPR Langgak, dan Texcal Mahato.**