Berikut Kelompok Pengeluaran Penyebab Inflasi di Tembilahan

2 Oktober 2025
Berita Resmi Statistik yang diikuti Pemkab Inhil

Berita Resmi Statistik yang diikuti Pemkab Inhil

RIAU1.COM - Pres rilis Berita Resmi Statistik (BRS) Inflasi Tembilahan September 2025 yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indragiri Hilir, Rabu 1 Oktober 2025 dihadiri Asisten I Setda Inhil, H. Fajar Husein

Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada September 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Tembilahan sebesar 6,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat 111,07. 

Angka ini menempatkan Tembilahan sebagai daerah dengan inflasi tertinggi di Provinsi Riau pada periode tersebut, sedangkan Kota Pekanbaru mencatat inflasi terendah sebesar 4,63 persen.

Kepala BPS Inhil menjelaskan bahwa inflasi y-on-y Tembilahan dipicu kenaikan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran, di antaranya: Makanan, minuman, dan tembakau sebesar 11,54 persen. Pakaian dan alas kaki sebesar 0,69 persen, Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,45 persen, Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,84 persen, Kesehatan sebesar 2,46 persen, Transportasi sebesar 1,36 persen, Pendidikan sebesar 2,01 persen, Penyediaan makanan/minuman (restoran) sebesar 1,54 persen serta Perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 17,68 persen.

Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah rekreasi, olahraga, dan budaya dengan penurunan 0,25 persen. Selain itu, inflasi month to month (m-to-m) Tembilahan pada September 2025 tercatat sebesar 1,64 persen, sedangkan inflasi year to date (y-to-d) berada pada angka 4,86 persen.

Dalam kesempatan itu, Asisten I Setda Inhil, H. Fajar Husein, menyampaikan apresiasi atas kinerja BPS yang telah menyajikan data inflasi secara komprehensif. Ia menegaskan bahwa data ini menjadi acuan penting bagi pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga serta merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi daerah.*