
Bupati Indragiri Hilir, Herman
RIAU1.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), menyusul peningkatan signifikan jumlah kasus sepanjang tahun 2025.
Data Dinas Kesehatan mencatat, sejak Januari hingga 18 Mei 2025, terdapat 206 kasus DBD yang tersebar di 17 kecamatan.
Dari jumlah tersebut, Kecamatan Kateman mencatat angka tertinggi dengan 58 kasus, disusul Kecamatan Tembilahan Hulu sebanyak 41 kasus. Hingga saat ini, 194 pasien telah dinyatakan sembuh, 6 meninggal dunia, dan 6 lainnya masih menjalani perawatan intensif di fasilitas kesehatan.
Menanggapi situasi ini, Bupati Indragiri Hilir, H. Herman, menyampaikan keprihatinannya dan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta peran aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Peningkatan kasus DBD ini sangat kami sayangkan. Kami telah menetapkan status KLB sejak 24 Maret 2025 sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Daerah. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, karena kunci utama dalam mencegah DBD adalah kebersihan dan kesadaran bersama,” ujar Herman.
Sebagai upaya penanganan, Dinas Kesehatan bersama Puskesmas dan Rumah Sakit di seluruh Kabupaten Inhil telah melakukan penanganan medis sesuai tatalaksana DBD, serta menjalankan langkah-langkah preventif dan responsif, seperti Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan Penyelidikan Vektor.
Jika ditemukan warga lain yang mengalami demam dan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di sekitar kasus, maka akan dilakukan pengasapan (fogging), penaburan bubuk abate, dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara intensif. Jika tidak ditemukan warga yang demam, penanganan cukup dengan penaburan abate di tempat-tempat penampungan air.
Pemerintah juga mengingatkan masyarakat untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami demam, terutama karena nyamuk penular DBD aktif menggigit pada pagi hari pukul 09.00–12.00 WIB dan sore pukul 15.00–17.00 WIB.
“Kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat penting untuk memutus rantai penularan DBD. Mari bersama kita cegah jatuhnya korban lebih banyak,” tegas Bupati Herman.*