Dua Juta Warga Italia Turun ke Jalan, Bela Sumud Flotilla Tembus Gaza

4 Oktober 2025
Aksi Solidaritas untuk Gaza di Italia

Aksi Solidaritas untuk Gaza di Italia

RIAU1.COM - Lebih dari 2 juta orang di seluruh Italia berunjuk rasa di berbaga penjuru kota pada Jumat. Mereka menggelar mogok kerja selama satu hari sebagai bentuk protes atas penahanan aktivis dari armada Gaza oleh Israel dan sikap hati-hati Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni terhadap konflik tersebut. Demikian disampaikan serikat pekerja terbesar di Italia.

Kerumunan besar berunjuk rasa di lebih dari 100 kota selama aksi mogok tersebut. Mereka memblokir jalan-jalan di banyak kota. Para demonstran Italia mengecam kritik pemerintahan Roma terhadap Armada Sumud Global yang diklaim Israel terkait dengan Hamas.

Seperti diketahui Angkatan Laut Israel mencegat armada tersebut pada Rabu dan Kamis setelah penyelenggara menolak seruan menyerahkan bantuan yang mereka bawa ke Israel untuk dibawa ke Jalur Gaza.

Banyak pengunjuk rasa Italia juga menuntut lebih dari Meloni yang telah menghadapi kritik karena tidak berbicara secara tegas tentang situasi di Gaza atau mengakui negara Palestina bersama sejumlah negara Eropa lainnya awal bulan ini.

Pihak yang berpartisipasi dalam demonstrasi itu Italia tampaknya tidak mendesak Hamas untuk menerima rencana perdamaian Gaza, yang diajukan awal pekan ini oleh Presiden AS Donald Trump dan disetujui oleh Israel. Rencana yang diusulkan tersebut akan mengakhiri perang hampir dua tahun.

CGIL, salah satu dari dua serikat pekerja yang menyerukan pemogokan, mengatakan lebih dari dua juta orang di seluruh Italia telah turun ke jalan dalam lebih dari 100 demonstrasi.

Ketua CGIL, Maurizio Landini, mencatat partisipasi kaum muda yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya. "Mereka menyerukan masa depan yang damai," ujar dilansir Times of Israel. 

Di seluruh negeri, dari Turin dan Trento di utara hingga Bari dan Palermo di selatan, orang-orang berkumpul untuk pawai dan flashmob, memblokir jalan raya atau rel kereta api.

Mogok kerja tersebut mengakibatkan perjalanan kereta api dibatalkan atau ditunda. Beberapa sekolah ditutup, dan bahkan beberapa tahanan berhenti bekerja.

Di Florence, para pengunjuk rasa mendekati gerbang pusat pelatihan tim nasional sepak bola Italia untuk menuntut agar pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Israel yang akan datang tidak dimainkan karena perang melawan Hamas di Gaza.

Italia dijadwalkan menjamu Israel di Udine pada 14 Oktober. Tetapi UEFA sedang mempertimbangkan untuk menskors Israel atas perang tersebut.

Para pengunjuk rasa berunjuk rasa di seberang jalan dari kompleks sepak bola, sambil mengangkat tinggi-tinggi spanduk anti-Israel bertuliskan dalam bahasa Italia. "Mari kita hentikan Zionisme dengan perlawanan."

Setidaknya 80 ribu orang berunjuk rasa di Roma, menurut catatan polisi. Namun penyelenggara memperkirakan jumlahnya mencapai 300.000 orang.

Hentikan Mesin Perang’

Di Milan, lebih dari 80 ribu orang berdemonstrasi. Lautan orang bertepuk tangan dan mengibarkan bendera Palestina saat mereka berjalan di jalan-jalan, membawa spanduk besar bertuliskan: "Bebaskan Palestina, Hentikan Mesin Perang."

Bentrokan di sana sempat meletus setelah sekelompok pengunjuk rasa yang memblokir jalan raya kota mulai melemparkan botol ke arah polisi, yang dibalas dengan bom asap.

Penyelenggara mengeklaim 50 ribu orang berbaris di Turin dan 40 ribu di Genoa, sementara 10 ribu pengunjuk rasa memblokir pelabuhan Napoli.

Kericuhan terpisah juga terjadi di Turin, Bologna, dan Napoli, tetapi sebagian besar protes berlangsung damai.

"Lalu lintas komersial diblokir di pelabuhan Livorno," lapor media lokal.

Gambar-gambar di Bologna menunjukkan para pengunjuk rasa berbaris di sepanjang bagian jalan tol yang mengelilingi kota, jalur utama antara selatan dan timur laut negara itu.

Para pengunjuk rasa di Pisa menerobos masuk ke area landasan pacu bandara dan memaksa penutupannya untuk sementara waktu, sehingga menyebabkan penundaan beberapa penerbangan.

Meloni Sebut Armada 'Berbahaya'

Kementerian Luar Negeri Italia mengumumkan bahwa Israel telah membebaskan empat anggota parlemen Italia dari 40 warga Italia yang ditahan dari armada tersebut.

"Dua anggota parlemen dan dua anggota Parlemen Eropa dijadwalkan tiba kembali di Roma pada Jumat," kata kementerian tersebut.

"Armada itu berusaha melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah Eropa dan Uni Eropa, yaitu, memutus blokade bantuan kemanusiaan yang menyebabkan kelaparan nyata di Gaza," kata Elly Schlein, ketua Partai Demokrat (PD), partai oposisi utama.

"Kami menyerukan embargo senjata total, seperti yang telah disetujui oleh Spanyol. Kami menyerukan pengakuan penuh terhadap Negara Palestina," katanya kepada AFP yang dimuat Republika.

Meloni menyebut armada itu sebagai inisiatif yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab, meskipun Italia mengirimkan fregat angkatan laut untuk memberikan bantuan. Belakangan Global Sumud Flotilla menyebut angkatan laut Italia berkhianat. 

"Saya masih yakin bahwa semua ini tidak membawa manfaat bagi rakyat Palestina. Di sisi lain, saya paham bahwa ini akan menimbulkan banyak masalah bagi rakyat Italia," ujar Meloni kepada wartawan, Kamis.

Ia mengecam pemogokan tersebut. "Revolusi dan libur panjang tidak sejalan."

Keengganan Meloni untuk mengkritik Israel secara terbuka dan keengganannya untuk membelot dari Trump telah memicu gelombang protes dalam beberapa pekan terakhir.

Badan pengawas pemogokan Italia menyebut aksi hari Jumat itu ilegal dengan alasan serikat pekerja tidak memberikan pemberitahuan 10 hari yang diwajibkan.

"Ini bukan sekadar pemogokan biasa, melainkan memiliki dampak emosional yang besar dan harus ditangani dengan hati-hati," ujar ketua Komisi Jaminan Pemogokan, Paola Bellocchi, kepada harian Corriere della Sera.*