Pendiri Google Mengaku Banyak Salah

21 Mei 2025
Pendiri Google, Sergey Brin

Pendiri Google, Sergey Brin

RIAU1.COM - Salah seorang pendiri Google, Sergey Brin mengaku banyak melakukan kesalahan dalam upayanya mengembangkan produk kaca mata pintar Google Glass. Pengakuan Brin disampaikan di sela acara konferensi pengembang Google, Google I/O 2025.

Dalam wawancara dengan Alex Kantrowitz, Brin mengaku bahwa dirinya tidak tahu banyak soal rantai pasok produk elektronik termasuk cara membuat kaca mata pintar di harga yang "masuk akal."

Namun, ia menegaskan bahwa ia masih yakin dengan potensi produk komputer berbentuk kaca mata dan antusias dengan keputusan Google untuk meneruskan upayanya.

"Kali ini dengan partner hebat yang membantu kami," kata Brin seperti dikutip, CNBC Indonesia dari Tech Crunch.

Sebelumnya, Google mengungkapkan hasil perkembangan terbaru dari kaca mata pintar Android XR, yang dilengkapi oleh teknologi AI Project Astra buatan DeepMind.

Petinggi Google menggunakan Android XR memamerkan fitur penerjemahan live, penunjuk arah, dan menjawab pertanyaan menggunakan AI.

Fitur AI dan AR di Android XR dibangun Google bersama mitra seperti Samsung dan Xreal. Google juga menanamkan modal US$ 150 juta dalam kerja sama dengan Warby Parker, perusahaan produsen kaca mata yang berawal dari startup. Lewat investasi tersebut, Google menjadi salah satu pemegang saham Warby Parker.

Kerja sama Google dengan perusahaan kaca mata dan produsen elektronik diharapkan bisa memecahkan permasalahan rantai pasok yang selama ini menghambat upaya Google merilis produk kaca mata pintar.

Brin "turun gunung" kembali bekerja penuh membantu pengembangan AI di markas Google di California sejak kemunculan ChatGPT, 2 tahun lalu. Ia berperan aktif dalam pengembangan proyek multimodal AI Gemini, salah satunya Veo 3 yang bisa menciptakan video dari perintah teks.

"Semua ilmuwan komputer sudah seharusnya pensiun. Mereka sebaiknya beralih bekerja dalam AI," tutur Brin.*