
Ilustrasi/net
RIAU1.COM - Otoritas India tengah melakukan penyelidikan atas kemungkinan bahwa sirup batuk yang terkontaminasi menjadi penyebab kematian sembilan anak di sebuah wilayah di tengah India.
Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa sampel dari produk Coldrif Cough Syrup, yang diproduksi oleh perusahaan Sresan Pharma di negara bagian Tamil Nadu selatan, menunjukkan kandungan diethylene glycol (DEG) melebihi batas aman. DEG merupakan zat pelarut beracun yang selama ini dikenal dapat menyebabkan keracunan fatal.
"Sampel-sampel tersebut ditemukan mengandung DEG melampaui batas yang diizinkan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan dilansir CNBCIndonesia dari Reuters, dikutip Minggu (5/10/2025).
Adapun penyelidikan ini berawal dari laporan media bahwa kematian sembilan anak terjadi di negara bagian Madhya Pradesh, dan kemungkinan ada kaitannya dengan konsumsi sirup batuk. MPFDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Madhya Pradesh) telah menguji tiga dari 13 sampel yang dikumpulkan, dan pada pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya kontaminasi.
Namun demikian, regulator obat di Tamil Nadu kemudian mengonfirmasi bahwa sampel yang diambil langsung dari lokasi pabrik Sresan Pharma di Kanchipuram menunjukkan adanya kontaminasi DEG.
Sresan Pharma hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi atas permintaan klarifikasi melalui surel. Sementara itu, Kementerian Kesehatan India telah memulai inspeksi ke 19 produsen obat di enam negara bagian, dengan tujuan mengidentifikasi celah dalam kendali mutu dan merekomendasikan perbaikan agar insiden serupa tidak terulang.
Kasus ini muncul dalam konteks sorotan internasional terhadap kualitas produk farmasi India. Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaitkan kematian 70 anak di Gambia pada 2022 dengan sirup batuk buatan perusahaan lain di India - klaim yang kemudian dibantah oleh pemerintah New Delhi.*