
Pelabuhan Peti Kemas Batu Ampar/gartta.com
RIAU1.COM - Pada triwulan II 2025, ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) tumbuh sebesar 7,14 persen (year-on-year), menjadikannya provinsi dengan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Sumatera.
Capaian tersebut jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera yang hanya sebesar 4,96 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, pertumbuhan ekonomi ini ditopang kuat oleh sektor industri pengolahan dan pertambangan, serta peningkatan signifikan pada investasi dan ekspor bersih.
“Pertumbuhan ekonomi Kepri ini merupakan sinyal kuat bahwa pemulihan dan ekspansi ekonomi berjalan efektif, terutama pada sektor industri pengolahan dan tambang,” tulis BPS Kepri dalam rilis resminya, Senin (5/8) yang dimuat Batampos.
Secara sektoral, Industri Pengolahan menyumbang andil tertinggi terhadap pertumbuhan, yakni sebesar 2,91 persen, diikuti sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 2,18 persen, serta sektor Konstruksi sebesar 1,46 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, dorongan terbesar datang dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dengan andil 3,57 persen, diikuti Net Ekspor sebesar 2,74 persen. Nilai ekspor yang meningkat 21,36 persen menunjukkan peran penting perdagangan luar negeri dalam struktur ekonomi Kepri saat ini.
Jika dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi Kepri naik 2,51 persen, dengan pendorong utama dari sektor. Pertambangan dan Penggalian yang melonjak hingga 16,07 persen dan memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 1,48 persen.
Secara kumulatif semester I 2025 (c-to-c), ekonomi Kepri juga mencatat pertumbuhan kuat sebesar 6,15 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun lalu sebesar 4,95 persen. Pertumbuhan tertinggi secara kumulatif dicapai oleh sektor Jasa Perusahaan sebesar 25,94 persen, serta Pertambangan dan Penggalian sebesar 12,26 persen.
Dalam struktur regional Sumatera, Kepri menempati posisi kelima dengan kontribusi sebesar 7,18 persen terhadap total PDRB Pulau Sumatera. Provinsi ini berada di bawah Sumatera Utara (23,50 persen), Riau (22,45 persen), Sumatera Selatan (13,82 persen), dan Lampung (10,30 persen).
Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepri pada triwulan II 2025 tercatat sebesar Rp93,70 triliun atas dasar harga berlaku, dan Rp55,21 triliun atas dasar harga konstan.*