
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto/iNewsbatam.id
RIAU1.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Batam tengah menyiapkan program subsidi pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang tidak tertampung di sekolah negeri.
Program ini diharapkan dapat menjadi solusi agar anak-anak tetap bisa melanjutkan pendidikan di sekolah swasta tanpa membebani secara finansial orang tua mereka.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, mengatakan bahwa bantuan ini akan diberikan khusus untuk siswa dari keluarga miskin yang memenuhi sejumlah kriteria. Salah satunya adalah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Bantuan ini kita siapkan untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu yang gagal masuk ke sekolah negeri. Mereka harus terdata dalam DTKS dan berasal dari keluarga dengan penghasilan rendah,” ujar Tri yang dimuat Batampos.
Subsidi akan diberikan setiap bulan, yakni sebesar Rp300 ribu untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Rp400 ribu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Besaran tersebut diharapkan cukup untuk membantu membayar sebagian besar biaya pendidikan di sekolah swasta.
Proses pendataan akan dilakukan oleh sekolah, yang selanjutnya diverifikasi oleh Dinas Sosial Kota Batam.
“Nanti sekolah akan mendata siswa-siswi miskin yang tidak lolos masuk negeri. Kemudian datanya diserahkan ke Dinas Sosial untuk diverifikasi, baru setelah itu kita tetapkan penerimanya dan proses pencairan bisa dilakukan,” jelas Tri.
Program ini direncanakan mulai berjalan tahun ini, setelah proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) selesai. Saat ini, Peraturan Wali Kota (Perwako) yang menjadi dasar hukum program tersebut masih dalam pembahasan.
Pemerintah berharap, dengan adanya subsidi ini, tidak ada lagi anak-anak Batam yang putus sekolah hanya karena alasan biaya. Dinas Pendidikan juga mengimbau kepada orang tua agar tidak ragu mendaftarkan anaknya ke sekolah, baik negeri maupun swasta.
“Kita ingin memastikan semua anak-anak Batam bisa terus sekolah. Jangan sampai ada yang tidak sekolah hanya karena tidak punya biaya,” pungkas Tri.
Program ini disambut positif oleh sejumlah orang tua di Batam, terutama mereka yang memiliki anak usia sekolah dan berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas. Siti Aminah, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Batuaji, mengaku khawatir jika anaknya tidak diterima di sekolah negeri tahun ini.
“Kami tidak sanggup membayar uang sekolah swasta kalau mahal. Suami kerja serabutan, kadang ada kerjaan, kadang tidak. Kalau memang ada bantuan seperti itu dari pemerintah, kami sangat bersyukur,” kata Siti.
Senada, Mulyadi, seorang buruh harian di daerah Tiban, juga menyambut baik rencana tersebut. Anak pertamanya akan masuk SMP tahun ini dan ia mengaku sempat bingung harus menyekolahkan ke mana jika tidak diterima di sekolah negeri.
“Anak saya termasuk rajin belajar, tapi kalau tidak masuk SMP negeri, saya bingung. Kalau dapat bantuan Rp400 ribu per bulan, itu sudah sangat membantu,” tuturnya.*