Nilai Tambah Produk Kopi Liberika Meranti Terus Ditingkatkan

31 Juli 2025
Ilustrasi/net

Ilustrasi/net

RIAU1.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti menyambut baik Kick Off dan Pendampingan Desa Devisa Kopi Kepulauan Meranti yang ditaja oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) di Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir.

Kegiatan kolaborasi antara LPEI dan Kementerian Keuangan dalam membentuk Desa Devisa Klaster Kopi itu, melibatkan 1.040 petani kopi yang tersebar di sekitar Kepulauan Meranti. 

Bupati Kepulauan Meranti, melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Randolph WH, saat membuka kegiatan itu menyampaikan rasa bangganya akan pontensi sumber daya alam yang ada. 

"Salah satunya, komoditas unggulan yang telah lama dikenal, yakni Kopi Liberika Meranti, yang memiliki cita rasa khas dan telah mendapat pengakuan pasar nasional bahkan internasional," kata Randolph. 

Untuk itu ia merasa bersyukur, atas peresmian desa devisa kopi liberika Meranti yang dilakukan. Hal itu tentunya tidak terlepas dari upaya bersama antara pemerintah daerah, para petani kopi dan juga LPEI. 

"Ini bukan hanya simbol keberhasilan, tapi juga momentum penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi desa melalui penguatan ekspor," ungkapnya. 

Desa devisa merupakan inisiatif luar biasa dari LPEl yang mendorong penguatan kapasitas pelaku UMKM, fasilitasi ekspor, dan pendampingan berkelanjutan agar produk lokal mampu menembus pasar global. 

"Saya percaya, dengan dukungan semua pihak, kopi liberika Meranti akan menjadi kebanggaan daerah yang mampu bersaing di pasar dunia," sebut Randolph. 

Dia juga menegaskan, sesuai visi Meranti unggul, agamis dan sejahtera, pemerintah kabupaten akan terus mendukung pengembangan sektor perkebunan, industri pengolahan, dan pemasaran komoditas unggulan, termasuk kopi liberika. 

"Semoga kegiatan ini dapat mengajak seluruh masyarakat Desa Kedabu Rapat dan sekitarnya untuk terus melestarikan budidaya kopi liberika, serta menjaga kualitas produk, demi meningkatkan nilai tambah produk, serta memperkuat kelembagaan dan kemitraan," ajak Randolph. 

Sebelumnya, Kepala Departemen Jasa konsultasi Indonesia Eximbank, Nilla Meiditha, mewakili LPEI turut melaporkan kegiatan tersebut meliputi pelatihan penguatan manajemen usaha, prosedur dan administrasi ekspor. 

"Termasuk manajemen koperasi, pengembangan akses pasar ekspor, serta pendampingan terkait fasilitas pembiayaan," terangnya.*