Kawasan terdampak bencana Sumatera
RIAU1.COM - Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Pulau Sumatra hingga 18 Desember 2025 telah menimbulkan dampak kemanusiaan dan kerusakan infrastruktur yang sangat luas.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa mencapai 1.068 orang, sementara 190 orang masih dinyatakan hilang dan 537.185 jiwa terpaksa mengungsi di tiga provinsi terdampak, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Kepala BNPB Jenderal TNI Suharyanto menyampaikan bahwa penanganan darurat masih terus dilakukan secara intensif, khususnya di wilayah-wilayah yang terdampak paling parah dan sulit dijangkau akibat kerusakan akses jalan.
“Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung dengan mengerahkan seluruh potensi, baik TNI, Polri, relawan, maupun pemerintah daerah,” kata Suharyanto, Kamis (18/12).
Suharyanto mengatakan, berdasarkan rekapitulasi BNPB, Provinsi Aceh menjadi wilayah dengan jumlah korban tertinggi, yakni 456 orang meninggal dunia, 31 orang hilang, dan 506.946 orang mengungsi. Di Sumatera Utara tercatat 366 orang meninggal, 75 orang hilang, serta 21.161 orang mengungsi. Sementara itu, Sumatera Barat melaporkan 246 orang meninggal, 84 orang hilang, dan 9.078 orang mengungsi.
Bencana tersebut juga mengakibatkan kerusakan signifikan pada permukiman warga. Di Aceh, sebanyak 46.779 unit rumah mengalami rusak ringan, 22.951 unit rusak sedang, dan 36.328 unit rusak berat. Sumatera Utara mencatat 19.651 unit rusak ringan, 3.899 unit rusak sedang, serta 5.158 unit rusak berat. Adapun di Sumatera Barat, kerusakan rumah meliputi 6.933 unit rusak ringan, 2.959 unit rusak sedang, dan 2.559 unit rusak berat.
"Secara keseluruhan, jumlah rumah yang terdampak bencana di Sumatera mencapai 147.217 unit, dengan rincian 73.363 unit rusak ringan, 29.809 unit rusak sedang, dan 44.045 unit rusak berat," ujar Suharyanto.
Kerusakan Jalan dan Jembatan
Kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan turut menghambat distribusi bantuan dan mobilitas warga. Di Aceh, tercatat 38 ruas jalan nasional dan 16 unit jembatan nasional terdampak, serta 20 lokasi jalan daerah dan 42 unit jembatan daerah mengalami kerusakan. Sumatera Utara melaporkan 12 ruas jalan nasional dan empat jembatan nasional terdampak, ditambah 19 ruas jalan daerah dan enam jembatan daerah. Di Sumatera Barat, kerusakan meliputi 30 ruas jalan nasional, 13 jembatan nasional, 81 lokasi jalan daerah, dan 47 jembatan daerah.
Untuk status jalan nasional, di Aceh terdapat 13 ruas yang masih terputus di tujuh kabupaten, terutama pada jalur lintas tengah. Sementara 25 ruas lainnya telah dapat dilalui, termasuk jalur lintas timur dan lintas barat. Di Sumatera Utara, tiga ruas jalan utama terputus akibat longsor dan jembatan ambruk, sedangkan sembilan ruas lainnya telah kembali berfungsi.
"Di Sumatera Barat, satu ruas jalan Sicincin–Padang Panjang masih diberlakukan sistem buka-tutup dengan pembatasan jam dan muatan, sementara 29 ruas jalan lainnya sudah dapat digunakan," katanya.*