
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana
RIAU1.COM - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membantah kabar ada dapur fiktif program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dadan menjelaskan calon mitra MBG harus mengajukan lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sebagian lokasi memang belum beroperasi penuh saat 14 ribu orang sarjana penggerak pembangunan Indonesia (SPPI) diterjunkan.
"Jadi, bukan fiktif, tapi ada yang sudah booking tempat, tapi belum ada pembangunan," kata Dadan pada jumpa pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (12/8) malam.
Selain itu, ada 17 ribu SPPG yang dalam proses persiapan. Dapur-dapur itu dibangun berbgai elemen masyarakat, mulai dari TNI-Polri hingga ormas.
Dadan mengatakan pemerintah mengebut pembentukan SPPG. BGN memverifikasi dan meloloskan 200-300 SPPG dalam sehari.
Hal itu dilakukan untuk mewujudkan target 82,9 juta orang penerima di akhir tahun.
"Kami sudah lebih dari dua minggu ini mempercepat proses verifikasi, mempersingkat proses administrasi, dan juga termasuk pembiayaan," ucapnya.
"Jadi pembiayaannya kami kirim lebih awal supaya penerima manfaat bisa meningkat dalam waktu yang tidak terlalu lama," tutur Dadan.
Dadan mengatakan program MBG telah menelan anggaran Rp8,27 triliun. Program ini juga telah memutar duit Rp28 triliun yang berasal dari swasta.*