
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, Basnang Said
RIAU1.COM - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan siap menindaklanjuti perintah Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan audit total bangunan pesantren di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil menyusul insiden runtuhnya bangunan mushala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, yang menelan puluhan korban jiwa.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, Basnang Said menjelaskan, Kemenag akan menggelar rapat koordinasi untuk memperkuat mekanisme perizinan pendirian pesantren, khususnya dalam aspek sarana dan prasarana (Sarpras).
"Iya betul akan ada rapat berkait izin pesantren utamanya seperti apa dokumen Sarpras bisa menjadi salah satu syarat pendirian pesantren,” ujar dia saat dihubungi Republika, Selasa (7/10/2025).
Selama ini, izin operasional pesantren lebih menekankan aspek kegiatan keagamaan dan kurikulum. Ke depan, Kemenag akan memperluas penilaian sehingga dapat mencakup kelayakan bangunan dan keselamatan santri.
Kemenag juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian PUPR dan pemerintah daerah, agar proses audit dan pembinaan terhadap lembaga pesantren bisa berjalan menyeluruh.
Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/10/2025). Hingga Senin (6/10) pukul 10.00 WIB, DVI Polda Jawa Timur menerima 50 kantong berisi jenazah korban serta 5 kantong berisi body part dan 10 di antaranya telah teridentifikasi serta telah diserahkan ke pihak keluarga. - (AP Photo/Trisnadi)
Kepala Biro Humas, Data, dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al-Asyhar juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengikuti setiap kebijakan Presiden yang ditujukan untuk kebaikan dan keselamatan masyarakat.
“Semua yang menjadi kebijakan Presiden akan diikuti untuk kebaikan bersama,” ujar Thobib saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (6/10/2025).
Presiden Prabowo sebelumnya memerintahkan audit total terhadap seluruh bangunan pesantren di Indonesia. Perintah ini disampaikan menyusul tragedi runtuhnya mushala di Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan sedikitnya 60 orang dan masih menyisakan proses pencarian korban lainnya.
Langkah Kemenag ini diharapkan dapat memperkuat jaminan keselamatan santri dan meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan pesantren di seluruh Indonesia.*