
Pulau Galang/Liputan6.com
RIAU1.COM - Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan agar Indonesia membantu pengobatan bagi sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban perang. Lokasi layanan medis direncanakan berada di Pulau Galang, Kepulauan Riau.
"Terkait dengan Gaza, Presiden kemarin juga memberikan arahan untuk Indonesia memberikan bantuan pengobatan untuk sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban perang. Yang luka-luka, yang mengalami apa, mungkin kena bom, kena reruntuhan dan segala macam," ujar Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi di Jakarta, Kamis yang dimuat Antara.
Hasan menyampaikan bahwa fasilitas kesehatan di Pulau Galang dipilih karena dinilai memadai untuk kebutuhan tersebut. Pulau ini sebelumnya pernah difungsikan sebagai lokasi pengungsian dan pusat penanganan pandemi COVID-19.
Dia menyebut Pulau Galang memiliki rumah sakit serta fasilitas pendukung yang dapat digunakan untuk merawat korban luka akibat konflik, termasuk menampung anggota keluarga yang mendampingi pasien selama menjalani pengobatan.
"Itu kan juga tempat yang terpisah dari warga kita yang bermukim di pulau-pulau lainnya," ucap dia.
Hasan menegaskan bahwa rencana ini bukan merupakan upaya evakuasi, melainkan bagian dari misi kemanusiaan untuk memberikan perawatan medis sementara. Setelah menjalani pengobatan dan dinyatakan pulih, para korban akan dikembalikan ke Gaza.
"Jadi nanti setelah sembuh, setelah selesai pengobatan mereka tentu akan kembali lagi ke Gaza. Jadi bukan memindahkan warga, tapi kita semacam operasi kemanusiaan untuk membantu sebanyak yang kita bisa," ujar Hasan.
Hasan menambahkan Presiden Prabowo telah meminta Kementerian Pertahanan serta Kementerian Luar Negeri untuk menyiapkan sistem, tata cara, dan proses pelaksanaan pemberian pengobatan kepada 2.000 warga Gaza di Pulau Galang tersebut.
Presiden Prabowo sebelumnya menyatakan kesiapannya untuk mengevakuasi warga sipil dari Jalur Gaza yang menjadi korban dalam perang dengan Israel. Indonesia disebut siap menampung sekitar 1.000 warga Gaza dalam gelombang pertama evakuasi kemanusiaan.
Mereka yang akan dievakuasi terutama para korban luka-luka, anak-anak yatim piatu, dan mereka yang mengalami trauma berat akibat agresi militer Israel.
"Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk mengangkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama," kata Presiden Prabowo kepada pers sebelum bertolak ke Uni Emirat Arab pada Rabu (9/4).*