Dinkes Pekanbaru Jalankan Program Usaha Berhenti Merokok, Tekan Kasus Kanker Paru

11 September 2025
Ilustrasi kanker paru-paru. Foto: Istimewa.

Ilustrasi kanker paru-paru. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Kasus kanker paru-paru masih banyak ditemukan di Indonesia. Salah satu penyebab utama penyakit ini adalah kebiasaan merokok, baik pada perokok aktif maupun perokok pasif.

"Untuk menekan angka kasus kanker paru-paru, kini kami menjalankan program Usaha Berhenti Merokok (UBM)," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Edi Satriawan, Kamis (11/9/2025).

Masyarakat yang ingin berhenti merokok dapat mendatangi puskesmas. Kanker paru termasuk yang banyak di Indonesia.

"Berhenti merokok bukanlah hal yang mudah. Karena itu, kami membuka klinik Upaya Berhenti Merokok di seluruh puskesmas," ujar Edi.

Setiap perokok yang datang akan melalui proses pendataan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat ketergantungan terhadap rokok. Dari hasil pendataan, tenaga kesehatan akan menentukan terapi yang sesuai.

“Awalnya didata dulu. Kalau memang memerlukan obat, akan kami berikan. Namun, sebisa mungkin pendekatan dilakukan tanpa obat terlebih dahulu," ungkap Edi.