Disketapang Pekanbaru Tinjau Lahan Produksi di Binawidya

7 Mei 2025
Kepala Disketapang Pekanbaru Maisisco saat meninjau ladang jagung milik Kelompom Tani Amara Jaya di Kecamatan Binawidya, Rabu (7/5/2025). Foto: Istimewa.

Kepala Disketapang Pekanbaru Maisisco saat meninjau ladang jagung milik Kelompom Tani Amara Jaya di Kecamatan Binawidya, Rabu (7/5/2025). Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru melakukan peninjauan langsung ke lahan pertanian milik Kelompok Tani Amara Jaya di Kecamatan Binawidya, Rabu (7/5/2025). Kegiatan ini bertujuan memastikan produktivitas sentra pangan lokal tetap terjaga dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

"Hari ini, kami menyaksikan langsung kegiatan para petani Kelompok Amara Jaya di Jalan Uka, Binawidya. Saat ini, mereka tengah membudidayakan jagung pipil di atas lahan seluas kurang lebih delapan belas hektare yang tersebar di sejumlah titik," kata Kepala Disketapang Pekanbaru Maisisco.

Ia memperkirakan hasil panen per hektare mencapai sekitar 20 ton. Dengan demikian, total produksi dari seluruh lahan bisa mencapai antara 200 hingga 300 ton jagung pipil.

"Saya mengapresiasinya atas inisiatif kelompok tani ini. Langkah ini sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto serta Kementerian Pertanian dalam upaya mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan," katanya.

Penanaman jagung pipil ini dilakukan secara swakelola oleh 19 orang petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Amara Jaya. Untuk mendukung kelancaran hasil panen ke depan, Disketapang juga telah menjalin komunikasi dengan Perum Bulog Riau-Kepri guna membantu menyerap hasil produksi petani.

"Dari lapangan langsung saya hubungi pihak Bulog. Saya juga sudah menghubungkan mereka dengan para petani. Harapannya, setelah panen nanti, hasilnya bisa langsung diambil tanpa kendala pemasaran," ucap Maisisco.

Sementara itu, Azis, koordinator Kelompok Tani Amara Jaya, mengungkapkan, jagung yang ditanam telah berusia sekitar dua bulan. Jika tidak ada kendala, panen diperkirakan bisa dilakukan pada bulan depan.

"Awalnya, kami ini petani melon dan semangka. Tapi setelah tahu Presiden mendorong program swasembada jagung, kami sepakat mencoba menanam jagung pipil," katanya.

Pada tahap awal, kelompoknya mengalami keterbatasan alat pertanian. Saat ini, kelompok tani sangat membutuhkan mesin pemipil jagung guna mempercepat proses pascapanen.

"Untuk pengolahan lahan, kami sudah menyewa hand traktor. Tapi, kami belum punya mesin pipil jagung," ungkap Azis.

Diharapkan, Disketapang dapat membantu pengadaan alat ini. Karena, Kelompok Tani Amara Jaya masih terbatas dari sisi sarana dan prasarana.

Bila pemasaran jagung ke depan berjalan lancar, kelompoknya akan terus melanjutkan penanaman jagung pipil. Jika mengalami kendala pemasaran, kelompok tani ini akan mempertimbangkan kembali untuk beralih ke komoditas lain seperti melon, semangka, cabai, atau sayuran.

"Kami sangat berharap dukungan dari pemko, baik untuk prasarana maupun akses pasar. Karena kami berada di wilayah Pekanbaru dan ingin berkontribusi bagi ketahanan pangan kota ini," tutupnya.