Pemko Pekanbaru Usulkan Relokasi Pengungsi Rohingya ke Rusunawa

6 Mei 2025
Wawako Pekanbaru Markarius Anwar saat berdikuskusi dengan perwakilan IOM. Foto: Istimewa.

Wawako Pekanbaru Markarius Anwar saat berdikuskusi dengan perwakilan IOM. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru menggelar audiensi bersama perwakilan International Organization for Migration (IOM) di ruang rapat kediaman wali kota, Selasa (6/5/2025). Audiensi ini guna membahas kondisi terkini para pengungsi asing, khususnya pengungsi etnis Rohingya, yang semakin bertambah jumlahnya di Kota Pekanbaru.

Usai pertemuan tersebut, Markarius mengungkapkan Pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menyalurkan bantuan untuk para imigran asing melalui IOM, yang selanjutnya disalurkan kepada Pemerintah Indonesia. Diharapkan,  kunjungan pihak IOM kali ini dapat memberikan gambaran nyata mengenai kondisi para pengungsi yang kini menempati tenda-tenda darurat di lahan milik masyarakat.

“Kami berharap mereka dapat melihat langsung kondisi riil para pengungsi di Pekanbaru. Jumlahnya terus bertambah dan mereka tinggal di tenda-tenda kosong dengan kondisi seadanya. Mudah-mudahan hal ini bisa menjadi perhatian, khususnya bagi Pemerintah Amerika Serikat sebagai salah satu negara pendonor,” harapnya.

Pemko Pekanbaru telah mengusulkan agar para pengungsi direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Hal ini demi meningkatkan kualitas tempat tinggal para pengungsi. Namun, biaya operasional dan relokasi ini diharapkan dapat ditanggung oleh negara-negara pendonor yang selama ini menyalurkan bantuannya melalui IOM.

“Kalau memungkinkan, para pengungsi ini kami fasilitasi untuk dipindahkan ke rusunawa. Namun tentu pembiayaannya kami harap ditanggung oleh Pemerintah Amerika Serikat, karena mereka merupakan pendonor utama dalam program ini,” jelas Markarius.

Pemko Pekanbaru kini menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan IOM dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) selaku lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pengungsi internasional. Pemko ingin agar para pengungsi bisa diperlakukan secara lebih manusiawi, dengan penyediaan tempat tinggal yang layak dan fasilitas akomodasi yang memadai. 

"Kami sempat khawatir dengan perubahan kepemimpinan di Amerika Serikat, takutnya ada perubahan kebijakan luar negeri terkait pengungsi. Tapi tadi kami mendapat kabar bahwa bantuan masih bisa dilanjutkan. Semoga ini menjadi perhatian bersama,” pungkasnya.