Puluhan THL RSD Madani Pekanbaru Mengaku Jadi Korban Pungli, Inspektorat Lakukan Pemeriksaan Khusus

7 Agustus 2025
Inspektur Inspektorat Pemko Pekanbaru Iwan Simatupang. Foto: Istimewa.

Inspektur Inspektorat Pemko Pekanbaru Iwan Simatupang. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Inspektorat Kota Pekanbaru telah melakukan pemeriksaan terhadap puluhan Tenaga Harian Lepas (THL) yang bekerja di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru. Pemeriksaan ini dilakukan setelah para THL mengaku menjadi korban praktik pungutan liar (pungli) dalam proses perekrutan.

Inspektur Inspektorat Kota Pekanbaru Iwan Simatupang, Kamis (7/8/2025), mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa hampir 50 orang THL hingga saat ini. Pemeriksaan dilakukan secara khusus guna mengklarifikasi pengakuan para THL terkait pungli yang diduga dilakukan oleh oknum di lingkungan rumah sakit tersebut.

“Kami sudah memeriksa para THL yang mengaku dimintai sejumlah uang saat hendak bekerja di RSD Madani Pekanbaru,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan, para THL tidak menampik telah menyerahkan uang kepada oknum yang menjanjikan pekerjaan di rumah sakit milik pemko tersebut. Besaran uang yang diberikan bervariasi, mulai dari Rp15 juta hingga Rp40 juta per orang.

Yang mengejutkan, pengakuan para THL tidak sekadar pernyataan lisan. Para THL ini turut menyerahkan sejumlah bukti, seperti salinan bukti transfer serta dokumen lain yang mendukung keterangan. Bukti-bukti ini bahkan telah disampaikan langsung kepada Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho dalam sebuah pertemuan beberapa waktu lalu.

“Ada di antara mereka yang telah menyerahkan bukti transfer sebagai bentuk penguatan atas pengakuan tersebut,” jelas Iwan.

Pengumpulan bukti dan klarifikasi terhadap para THL terus dilakukan untuk memastikan validitas kasus. Seluruh data dan keterangan yang diperoleh akan menjadi dasar dalam proses tindak lanjut, termasuk kemungkinan penindakan terhadap oknum yang terbukti melakukan pungli.

“Kami akan menindaklanjuti seluruh temuan ini sesuai prosedur. Proses masih berjalan. Kami berkomitmen untuk menuntaskan persoalan ini secara transparan,” tutup Iwan.