Pekan Budaya Melayu Serumpun Bukan Sekedar Hiburan

9 Agustus 2025
Gubernur Riau, Abdul Wahid

Gubernur Riau, Abdul Wahid

RIAU1.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar Pekan Budaya Melayu Serumpun. Agenda tersebut merupakan wadah edukasi sejarah dan budaya Melayu di tengah arus globalisasi.

Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mengatakan pentingnya pelestarian adat dan budaya Melayu sebagai identitas serta jati diri masyarakat Riau. 

“Sebagaimana tunjuk ajar Melayu berkata, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, adat dijaga marwah di sanjung. Oleh karena itu, di ulang tahun ke-68 Provinsi Riau, kami mengambil tema Merawat Tuah Menjaga Marwah, takkan Melayu hilang di bumi,” katanya.

Lalu dia menjelaskan bahwa kebudayaan dan peradaban Riau dibangun dari empat sungai besar, yakni Sungai Indragiri, Sungai Kampar, Sungai Rokan, dan Sungai Siak. Keempat aliran sungai tersebut menjadi pusat tumbuh kembangnya masyarakat sekaligus membentuk peradaban Melayu yang kokoh.

“Di keempat sungai inilah peradaban itu terbangun dan masyarakat tumbuh bersama-sama,” jelasnya.

Diterangkan, Pekan Budaya Melayu Serumpun bukan sekadar pesta seni atau hiburan. Menurutnya, kegiatan ini adalah upaya untuk mengingatkan dunia bahwa di Tanah Melayu Riau pernah berdiri sebuah peradaban besar yang menyusuri kawasan Selat Malaka.

“Peradaban tersebut membentuk jati diri masyarakat hingga kini. Masyarakat Riau sangat terbuka sehingga semua yang datang ke sini kami anggap saudara,” terangnya.

Gubernur Abdul Wahid juga menyoroti akar sejarah peradaban Melayu yang kuat dan jejaring persaudaraan yang melintas batas negara serumpun. Ia menambahkan, melalui Pekan Budaya Melayu Serumpun, nilai-nilai luhur dapat menjadi kebanggaan yang menguatkan identitas masyarakat Riau.

“Konsep Riau rumah rumpun Melayu adalah cita-cita besar untuk menjaga kesatuan budaya, mempererat hubungan serumpun, dan mewariskannya kepada generasi penerus,” terangnya.*