
Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mengaku menggesa ketersediaan dan akses listrik hingga ke seluruh desa, sebagai salah satu kebijakan prioritas.
Menurut Gubri, listrik menjadi salah satu faktor terbesar dalam perkembangan ekonomi di daerah. Potensi ekonomi daerah akan tumbuh sejalan dengan ketersediaan energi yang cukup untuk mendorong perkembangannya.
"Listrik memang sekarang tidak bisa ditinggalkan dengan perkembangan ekonomi. Ekonomi tidak akan tumbuh kalau tidak ada listrik. Semuanya bergantung pada ketersediaan energi untuk menggerakkan ekonomi," ujarnya, Selasa (10/6/2025).
Gubri sampaikan, dengan mendorong ketersediaan listrik yang merata ini akan mendorong para investor untuk berinvestasi. Mereka akan membantu perkembangan ekonomi di Riau karena tidak ada lagi kendala soal listrik.
"Jika para investor lebih mudah untuk berinvestasi, tentu akan meningkatkan pendapatan lewat pajak daerah, lapangan kerja terbuka, pengangguran berkurang. Bisa mengurangi bencana sosial,"tutur dia.
Tersebarnya listrik di seluruh wilayah di Provinsi Riau dikatakan akan terealisasi pada tahun 2027. Namun, ia kembali menggesa PT. PLN untuk mengupayakannya rampung di tahun 2026.
"Tahun 2027, kalau bisa lebih cepat, secara tuntas listrik sampai ke kampung-kampung, sampai ke RT," tegasnya.
Sementara itu Direktur Distribusi PT PLN (Persero), Adi Priyanto mengungkapkan bahwa dirinya sangat mendukung pengembangan kelistrikan terutama di pulau-pulau yang berbatasan dengan negara tetangga.
Ia mengatakan, dirinya mendukung kelistrikan di Riau secara penuh khususnya di daerah Pulau Rupat dan Pulau Bengkalis yang berada di Kabupaten Bengkalis, juga Pulau Rangsang di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Ia sampaikan, perintah langsung dari pemerintah pusat adalah seluruh Indonesia mempunyai akses dan ketersediaan listrik yang memadai pada tahun 2029. Namun, ia menargetkan hal tersebut untuk terealisasi di Riau lebih cepat, yakni tahun 2027.
"Pembangunan satu jalur kabel listrik sudah mendekati 100 persen. Kami masih mengantisipasi jangan sampai ada masalah yang mengganggu kelistrikan saat listrik masih terbatas di daerah tersebut. Seperti di Pulau Bengkalis, keterbatasan tenaga pembangkit genset mulai tidak mencukupi dengan pertumbuhan ekonomi di sana," ujarnya.
Dalam upaya realisasi hal tersebut, Adi sampaikan sejak beberapa tahun lalu telah direncanakan pembangunan transmisi dari Kota Dumai ke Kabupaten Bengkalis. Untuk lokasi Pulau Rangsang, nantinya transmisi akan dibuat dari Kabupaten Siak dengan masa pengerjaan yang sama.
"Akhir Desember 2025 kabel transmisi rencananya selesai sampai Pakning, jadi untuk listrik ke Bengkalis tinggal satu setengah tahun, pertengahan 2027 dijadwalkan akan selesai," terangnya.*