
Bupati Bengkalis ikut rapat verifikasi lapangan hybrid evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) tahun 2025
RIAU1.COM - Bupati Bengkalis, Kasmarni saat mengikuti rapat verifikasi lapangan hybrid evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) tahun 2025, mengatakan bahwa Kabupaten Bengkalis komitmen dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan berbagai implementasi 24 indikator KLA, regulasi yang mendukung, alokasi anggaran yang signifikan, serta inovasi di berbagai sektor.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kasmarni memaparkan berbagai upaya dan inovasi yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkalis dalam mewujudkan Bengkalis sebagai daerah yang ramah anak. Beliau menekankan komitmen kuat Pemkab Bengkalis dalam memenuhi hak-hak anak dan melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.
"Pemerintah Kabupaten Bengkalis terus berupaya maksimal dalam memenuhi dan melindungi hak anak, sesuai dengan amanat undang-undang. Berbagai program dan kebijakan telah kami laksanakan, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan anak, layanan kesehatan yang responsif anak, hingga penyediaan ruang-ruang publik yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang mereka," ujar Bupati Kasmarni.
Dia menyebutkan bahwa dari aspek kelembagaan dan regulasi, Pemerintah Kabupaten Bengkalis bersama DPRD telah menghasilkan beberapa regulasi penting, antara lain, Perda tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Perda tentang Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak, Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok hingga Perda tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Daerah.
Selain itu, lanjutnya, terdapat pula Peraturan Bupati tentang Rencana Aksi Daerah KLA, Peraturan Bupati tentang Penyelenggaraan KLA, serta Peraturan Bupati tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.
"Dalam mendukung KLA, Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga telah mengalokasikan anggaran fantastis sebesar Rp145.874.998.895 pada tahun 2022 dan 2023, ditambah anggaran lainnya sebesar Rp14.455.097.442. Gugus Tugas KLA juga telah dibentuk, serta penyusunan profil anak. Ranperda KLA bahkan telah masuk dalam Prolegda pada Bapemperda DPRD Kabupaten Bengkalis," tuturnya.
Lalu dia juga menyebutkan bahwa peran lembaga masyarakat, dunia usaha dan media massa dalam mewujudkan KLA juga diapresiasi. Contoh konkret kolaborasi ini adalah pembangunan sanggar seni oleh PT Adei, bantuan alat permainan edukatif dari BRI, penanganan stunting oleh PT PHR, bantuan anak yatim oleh BAZNAS dan publikasi oleh media massa.
Disamping itu, untuk mendukung terwujudnya Kecamatan Layak Anak dan Desa/Kelurahan Layak Anak, Pemerintah Kabupaten Bengkalis mengakomodasinya melalui program unggulan Dana Bermasa di setiap desa/kelurahan dan kecamatan.
"Kabupaten Bengkalis juga telah menjadi lokus desa percontohan Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Keberhasilan ini membuat Desa Bantan Timur, Kecamatan Bantan, dipercaya mewakili Provinsi Riau dalam ajang Lomba Inovasi Desa Ramah Perempuan, Peduli Anak dan Pendidikan tahun 2025 ini," jelasnya.*