Muhammadiyah Resmi Berlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal

25 Juni 2025
Muhammadiyah Resmi Berlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)

Muhammadiyah Resmi Berlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)

RIAU1.COMKalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia dan memandang seluruh permukaan bumi sebagai satu matlak. 

Kini, Muhammadiyah secara resmi memberlakukan KHGT setelah peluncurannya di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta pada Rabu (25/6/2025).

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hamim Ilyas menyampaikan bahwa peluncuran KHGT merupakan hasil kajian mendalam yang telah diputuskan pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-32 pada Februari 2024. Keputusan ini mengadopsi hasil Muktamar Turki 2016 yang dianggap memenuhi syariat Islam dan berbasis ilmiah. 

“Dengan mengadopsi KHGT, Muhammadiyah ingin melunasi utang peradaban. Selama 14 abad sejarah Islam, belum ada sistem kalender Islam yang berlaku secara global dan unifikatif. KHGT hadir untuk mewujudkan kesatuan waktu bagi umat Islam di seluruh dunia,” kata Hamim dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (25/6/2025)

KHGT berlandaskan tiga prinsip utama. Yakni yang pertama, keseragaman hari dan tanggal di seluruh dunia untuk memulai bulan baru. Kedua, penggunaan hisab perhitungan astronomi sebagai metode penentuan waktu, yang memungkinkan peramalan jadwal penanggalan jauh ke depan. Keytiga, kesatuan matlak, yaitu anggapan bahwa seluruh permukaan bumi merupakan satu zona waktu untuk kalender Islam.

Untuk mendukung implementasi KHGT, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah telah mengembangkan tiga perangkat lunak berbasis ilmu falak mutakhir. Di antaranya, Hisab Muhammadiyah, aplikasi desktop untuk komputer dan laptop. Aplikasi web yang dapat diakses melalui situs resmi khgt.muhammadiyah.or.id. MASA, aplikasi Android yang tersedia untuk pengguna ponsel pintar.

Ketiga aplikasi tersebut tersedia dalam tiga bahasa, Indonesia, Arab dan Inggris untuk menjangkau umat Islam secara global. Dilengkapi peta interaktif, aplikasi ini memvisualisasikan parameter KHGT secara akurat dan ramah pengguna.

Peluncuran KHGT mendapat sambutan positif dari berbagai tokoh dan lembaga internasional. Salah satunya datang dari Dr. Mehmet Ekim, pakar astronomi Islam dari High Council of The Directorate of Religious Affairs, Republik Turki. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif besar yang digagas oleh Muhammadiyah.

“Saya merasa sangat bahagia dan terhormat dapat bergabung dengan anda hari ini dalam pertemuan yang penuh berkah ini, mewakili Direktorat Urusan Agama Republik Turki, pada acara peluncuran proyek global yang sangat penting ini,” ujarnya membuka pidato.

Lebih jauh, Mehmet Ekim menegaskan bahwa KHGT bukan sekadar program ilmiah atau aktivitas kelembagaan semata. Inisiatif ini, menurutnya, mengandung pesan moral dan simbolik yang kuat tentang masa depan umat Islam.

“Inisiatif ini bukan hanya acara ilmiah atau organisasi, tetapi juga pesan kuat bahwa persatuan umat Islam bukanlah mimpi yang jauh, melainkan sesuatu yang mungkin jika niat tulus dan usaha terpadu. Kalender Hijriah yang terpadu membawa makna simbolis mendalam, mencerminkan tekad kolektif untuk memulihkan rasa kesatuan waktu dan takdir di antara umat Islam,” ujarnya.

Pernyataan tersebut memperkuat posisi KHGT sebagai proyek peradaban, bukan sekadar penyesuaian waktu. Dukungan dari tokoh lintas negara ini menjadi sinyal bahwa upaya mewujudkan satu kalender hijriah global semakin mendapat legitimasi dari berbagai kalangan di dunia Islam.

Dr. Mehmet juga menyampaikan salam dari Presiden Direktorat Urusan Agama Turki, Prof. Dr. Ali Erbas, dan Ketua Dewan Tinggi Urusan Agama, Prof. Abdurrahman Hackali, yang mendukung penuh inisiatif ini. 

Sementara itu, Tarig Ali Bakheet, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk Urusan Kemanusiaan, Sosial, Budaya, dan Keluarga menyampaikan apresiasi.

"Dengan penuh kehormatan dan rasa hormat, saya bergabung di Yogyakarta pusat pembelajaran Islam dan warisan budaya untuk menyaksikan peluncuran Kalender Hijriah Islam Terpadu. Inisiatif ini merupakan upaya nyata berbasis sains dan inspirasi keimanan untuk memupuk persatuan umat Islam,” ujar Tarig.

Tarig juga memuji peran Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar dengan lebih dari 50 juta anggota, 170 universitas, ribuan sekolah dan pesantren, serta ratusan rumah sakit dan pusat layanan kemanusiaan. 

“Kekuatan institusi Muhammadiyah menjadikannya unik untuk mempengaruhi dan memandu reformasi dunia Islam, termasuk melalui inisiatif kalender terpadu ini,” ujarnya.

Acara puncak ditandai dengan simbolisasi peresmian KHGT oleh Haedar Nashir, Hamim Ilyas, dan Dr. Mehmet Ekim di atas panggung, menegaskan bahwa kalender ini akan diberlakukan dalam seluruh kegiatan Muhammadiyah.

Peluncuran KHGT dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain perwakilan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama Republik Indonesia, para Duta Besar negara-negara Islam, perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia, pakar dan organisasi di bidang astronomi dari dalam dan luar negeri, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia, Rektor, dan Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid serta unsur pembantu pimpinan dan organisasi otonom tingkat pusat.

Dengan peluncuran KHGT, Muhammadiyah tidak hanya menegaskan komitmennya terhadap kemajuan peradaban Islam, tetapi juga menghadirkan solusi praktis dan ilmiah untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia melalui keseragaman waktu.*