
Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Operasi modifikasi cuaca (OMC) tahap ketiga untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, akan dilakukan
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bekerja sama dengan berbagai lembaga
Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kemenhut, Dwi Januanto Nugroho, di Jakarta, Selasa (12/8/2025), menjelaskan Kemenhut bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, dan TNI AU resmi membuka OMC tahap ketiga di Provinsi Riau.
"OMC ini menjadi langkah strategis dalam masa perpanjangan Tanggap Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Riau. Operasi ini akan dilaksanakan selama 10 hari ke depan dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Kehutanan," ujarnya yang dimuat Republika.
Ia mengatakan, pelaksanaan OMC itu merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk memperkuat pencegahan karhutla melalui langkah cepat, kolaboratif, dan terukur.
Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya menetapkan status tanggap darurat bencana karhutla sejak 22 Juli hingga 4 Agustus 2025 melalui Keputusan Gubernur Riau Nomor 682 Tahun 2025. Berdasarkan evaluasi Satgas Bencana, status tersebut diperpanjang pertama kali selama dua pekan.
Menyikapi hal itu, langkah penanggulangan diperkuat, baik melalui operasi pemadaman darat oleh Manggala Agni Kemenhut bersama Satgas Pengendalian Karhutla Provinsi Riau, maupun operasi udara meliputi patroli udara, water bombing, dan OMC.
Tahap pertama OMC telah dilaksanakan pada 2–12 Mei 2025, kemudian tahap kedua pada 21 Juli–9 Agustus 2025 dengan dukungan pendanaan dari BNPB. Berdasarkan pantauan curah hujan, pada periode tersebut Kabupaten Rokan Hilir mengalami hujan lima hari, sedangkan Kabupaten Rokan Hulu delapan hari.
Tahap ketiga OMC akan berlangsung selama 10 hari dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan bekerja sama dengan Kedeputian Bidang Modifikasi Cuaca BMKG.
Data Kemenhut menunjukkan, sepanjang Juli 2025 terjadi 142 kejadian karhutla di Riau dengan perkiraan luas 1.768,01 hektare. Sementara hingga 9 Agustus 2025, terdapat tambahan 93 kejadian dengan luas sekitar 1.150,60 hektare.
Saat ini, pasukan Manggala Agni Kemenhut masih melakukan operasi pemadaman dan pendinginan (mopping up) di wilayah Indragiri Hilir dan Rokan Hilir.
"Kementerian Kehutanan tetap berkomitmen tinggi dalam pengendalian karhutla, baik melalui pemadaman darat maupun penanganan udara, dengan semangat kolaborasi dan sinergisitas yang kuat. Dengan segala ikhtiar dan doa kita bersama, semoga bencana karhutla di Riau segera terkendali," kata Dwi Januanto Nugroho.*