
Bupati Inhil, Herman saat mengajukan program pendidikan pada Mendikdasmen
RIAU1.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) terus memperjuangkan kemajuan sektor pendidikan terus ditunjukkan dengan kunjungan kerja ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Herman memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan di Kabupaten Inhil, mulai dari kondisi infrastruktur sekolah yang rusak hingga belum meratanya kesejahteraan guru, khususnya di wilayah terpencil.
“Indragiri Hilir adalah kabupaten dengan wilayah yang sangat luas. Namun sayangnya, masih banyak bangunan sekolah yang tidak layak pakai. Bahkan, untuk sampai ke sekolah saja, anak-anak di daerah terpencil harus melewati jalan rusak yang sulit dilalui,” ungkap Bupati.
Dia menyampaikan data terkini mengenai kondisi infrastruktur pendidikan di Inhil. Untuk jenjang Taman Kanak-Kanak, terdapat 195 sekolah dalam kondisi rusak ringan, 74 rusak sedang, dan 40 rusak berat. Di tingkat SD sederajat, tercatat 873 unit rusak ringan, 1.085 rusak sedang, dan 487 rusak berat. Sementara untuk SMP sederajat, terdapat 208 sekolah rusak ringan, 225 rusak sedang, dan 98 rusak berat.
“Data ini menunjukkan bahwa perbaikan infrastruktur pendidikan menjadi kebutuhan mendesak di daerah kami,” tegasnya.
Selain itu, Bupati Herman turut menyoroti masalah kesejahteraan guru. Ia menjelaskan bahwa banyak guru yang harus mengeluarkan biaya pribadi cukup besar untuk bisa mengajar di lokasi-lokasi terpencil karena keterbatasan transportasi dan akses.
“Distribusi guru belum merata, sementara jarak tempuh dan medan yang berat seringkali menjadi beban tambahan bagi para tenaga pendidik. Kami berharap pemerintah pusat bisa memberikan perhatian lebih, terutama terkait tunjangan khusus bagi guru di daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal),”papar dia.*