
Infrastruktur penunjang kelistrikan di Pulau Bahan/Batampos
RIAU1.COM - Rasio elektrifikasi di Provinsi Kepulauan Riau pada Juni 2025 telah mencapai 99,10 persen. Gubernur Ansar Ahmad akan terus mengupayakan hingga seluruh wilayah di provinsi ini teraliri listrik.
“Akan kita gaspol terus sampai seluruh Kepri teraliri listrik (100 persen),” kata Gubernur Ansar Ahmad usai meresmikan penggunaan genset serta infrastruktur penunjang kelistrikan di Pulau Bahan, Desa Keban, Kecamatan Sugie Besar, Kabupaten Karimun, Jumat (20/6/2025) yang dimuat Batampos.
Pemprov Kepri melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan terus mengupayakan aliran listrik ke sejumlah kampung yang memang belum terlayani.
“Masih ada sejumlah kampung di pulau-pulau. Ini mengingat di Kepri terdapat 394 pulau berpenghuni,” terang Ansar.
Pemenuhan listrik di kampung di pulau-pulau disebut Ansar memang harus bertahap.
“Tapi kita harus bersyukur karena desa atau kampung yang sebelumnya hanya teraliri 12 atau 14 jam, sebagian besar sekarang telah terlayani selama 24 jam,” pungkas Ansar.
Gubernur menegaskan akan terus melanjutkan program Kepri Terang itu agar masyarakat dapat memperoleh kebutuhan dasar yang penting ini.
“Agar masyarakat bisa melakukan usaha pemberdayaan ekonomi rumah tangga, meningkatkan kecerdasan anak-anak karena dapat belajar dengan baik dengan adanya listrik,” tutup Ansar.
Dalam rentang empat tahun terakhir (2021-2024), sebanyak 12.764 rumah tangga pra sejahtera di Kepulauan Riau menerima bantuan pasang baru listrik.
Terbagi sebanyak 4.524 rumah tangga pada tahun 2021, 1.739 tahun 2022, 2.895 tahun 2023, dan 3.606 rumah tangga pada tahun 2024.
Total sekeluruhan BPBL yang diberikan kepada rumah tangga pra sejahtera itu dibagi dalam empat pola anggaran, yakni 2.356 melalui APBD, 4.998 APBN, 5.114 menggunakan dana CSR, dan 296 berupa solar home system (SHS).
Demikian sistem kelistirkan PLN pada rentang waktu tersebut mengalami peningkatan cukup signifikan. Dari semula 96 menjadi 114 sistem.
Sistem kelistrikan PLN sepanjang empat tahun itu terbagi dari nyala 24 jam menjadi 36 sistem (semula 30 sustem dan nyala 14 jam menjadi 78 sistem (sebelumnya 65 sistem).
Hingga April 2025 sistem kelistrikan PLN dengan jam nyala 24 jam telah bertambah 8 sistem pada 8 ibukota kecamatan.
Dengan kondisi tersebut, saat ini di Kepulauan Riau masih terdapat 86 pulau non PLN yang masih menyala selama 5 jam dan 36 pulau berpenghuni yang belum berlistrik.*