Wali Kota Jamin Keamanan Kongres HMI di Pekanbaru

26 Mei 2025
Kongres HMI ke-34 di Hotel Grand Central Pekanbaru. Foto: Surya/Riau1.

Kongres HMI ke-34 di Hotel Grand Central Pekanbaru. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho bersama Gubernur Riau Abdul Wahid secara resmi membuka Kongres Ke-34 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang digelar di Hotel Grand Central, Minggu (25/5/2025). Kegiatan berskala nasional ini diikuti oleh ribuan peserta dari 34 provinsi di Indonesia.

Dalam sambutannya, Wali Kota Agung Nugroho mengungkapkan rasa bangga dan bahagia karena Pekanbaru kembali dipercaya menjadi tuan rumah Kongres HMI. Ia menegaskan bahwa Pemko Pekanbaru memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.

“Kami merasa terhormat karena Pekanbaru menjadi salah satu kota yang ditunjuk sebagai lokasi praacara menjelang puncak Kongres. Kami menyambut seluruh peserta dengan tangan terbuka dan semangat kolaborasi,” ujarnya di hadapan peserta kongres.

Agung juga mengisahkan pengalaman masa lalu terkait kongres HMI di Pekanbaru yang sempat mengalami situasi kurang kondusif. Ia berharap, Kongres Ke-34 ini dapat berjalan damai, tertib, dan menghasilkan keputusan-keputusan penting bagi kemajuan organisasi.

“Sepuluh tahun lalu, kongres HMI juga pernah digelar di sini, namun kala itu sempat terjadi kekacauan. Maka dari itu, saya tekankan bahwa sebagai wali kota hari ini, saya menjamin kenyamanan dan keamanan kongres ini,” tegasnya.

Agung juga mengundang seluruh peserta kongres untuk menghadiri kegiatan serasehan di Rumah Dinas Wali Kota. Pemko ingin menjamu para kader HMI dari seluruh Indonesia sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada para calon pemimpin bangsa masa depan.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid menilai, HMI sebagai organisasi mahasiswa yang telah banyak mencetak kader bangsa dan pemimpin-pemimpin nasional. Ia menekankan pentingnya menjadikan kongres ini sebagai ruang lahirnya ide, gagasan, serta arah perjuangan HMI ke depan.

“Kongres ini jangan hanya menjadi ajang memilih ketua. Tetapi, kongres ini harus menjadi forum intelektual yang melahirkan rekomendasi strategis bagi pemerintah, baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional,” katanya.

Abdul Wahid juga mengingatkan pentingnya menjaga kondusivitas selama berlangsungnya kongres. Ia berharap seluruh proses musyawarah dilakukan dengan cara yang santun, argumentatif, dan penuh semangat keilmuan.

Debat adalah bagian dari tradisi intelektual HMI. Namun, kader HMI harus membuktikan sebagai insan akademis yang mengedepankan etika dalam berdialektika. 

"Jangan sampai ada tindakan anarkis. Ingat, pendidikan harus melahirkan pemikiran, bukan kerusakan,” tegas Abdul Wahid.

Kongres Ke-34 HMI di Pekanbaru ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan keorganisasian. Kongres ini sekaligus menyiapkan generasi muda yang siap menjawab tantangan zaman.

HMI